Sabtu, 29 Desember 2012

Makna Syahadat Muhammadar Rasulullah

  1. Membenarkan bahwasanya beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar utusan dari Allah Subhanahu wa ta’alla. Ini merupakan landasan utama kita dalam berpijak, sebelum kita melangkah selanjutnya, yakni membenarkan bahwasannya beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar utusan dari Allah Subhanahu wa ta’alla, Ashshaadiqul Mashduq ‘seorang yang benar lagi dibenarkan’ jika yang pertama ini kita batalkan langkah selanjutnya hanyalah kesia-sian dan kebinasaan belaka.
  2. Membenarkan apa-apa yang datang dari beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam tanpa reserve jika haditsnya jelas keshahihannya. Apapun yang datang dari beliau baik itu sifatnya khabar, perbuatan dan sebagainya dan jelas-jelas shahih (otentik/valid) menurut kaidah ilmiyah maka wajib kita imani dan benarkan, karena itu adalah wahyu dari Allah Subhanahu wa ta’alla, kebenaran yang mutlak, jangan kita menolak karena tidak sesuai dengan akal logika berfikir kita yang lemah yang tidak mampu mencernanya atau pun perasaan kita yang serba labil dan subjektif. Jika ada wahyu yang bertentangan dengan akal kita maka sebaiknya kita periksa akal kita ini jangan-jangan ada kerusakan.
  3. Mengerjakan apa-apa yang beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan. Apa-apa yang beliau perintahkan atau disunnahkan maka jawaban kita adalah sami’naa wa atha’naa mengerjakan perintah beliau semampu kita, biar sedikit akan tetapi sesuai sunnah dan mudawamah ‘rutin’. Demikian pula dengan larangannya wajib bagi kita untuk sami’naa wa atha’naa serta menjauhi perkara larangan dengan sejauh-jauhnya, sebagaimana dalam Q.S. Al-Hasyr ayat 7.
  4. Meninggalkan apa-apa yang beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam larang dan juga perkara yang beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam memang tinggalkan/tidak dikerjakan dalam perkara ‘ibadah. Ibadah apapun yang kita lakukan hendaklah diniyatkan karena Allah ta’alla semata dan ‘ittiba Rasul, maka kita akan mendapatkan pahala dan pertolongan-Nya, hendaknya kita berhenti di mana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya berhenti, karena perkara kebaikan apapun yang dapat membawa pelakunya ke Surga sudah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam beritahukan kepada kita dengan sangat terperinci begitu pula perkara kejelekan yang dapat membawa pelakunya ke Neraka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita dengan sangat terperinci, tidak usah kita menambah-nambah ataupun mengurangi syari’at kita yang sempurna ini. Jika kita melakukan penambahan ataupun pengurangan terhadap sesuatu yang sudah sempurna maka sesuatu itu akan menjadi tidak sempurna walapun mungkin niyatan melakukan hal tersebut kita baik adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar