Sabtu, 29 Desember 2012

Apakah yang Dimaksud dengan Iman?


Iman adalah perkataan dan perbuatan, perkataan hati dan lisan, perbuatan kata. Lisan dan anggota badan. Iman dapat bertambah atau meningkat dengan ketaatan dan dapat berkurang atau menurun dengan kemaksiatan.
Apa Dalilnya Iman Berupa Perkataan (Perkataan Hati dan Perkataan Lisan)dan Perbuatan?
Allah SWT berfirman yang artinya, "Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu." (Al-Hujarat: 7). 
"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya." (Al-A'raf: 158). 
Inilah arti dua kalimah syahadah. Pemeluknya tidak dikatakan masuk dalam agama tersebut kecuali dengan keduannya. Inilah amalan hati berupa keyakinan dan amalan lisan berupa ucapan. 
Allah SWT berfirman yang artinya, "Dan Allah tidak menyia-nyiakan imanmu." (Al-Baqarah: 143). 
Yakni salatmu ketika kamu menghadap ke Baitul Maqdis sebelum perubahan kiblat (sekarang salat sudah menghadap kiblat, Masjidil Haram). Semua salat itu masuk dalam iman karena terkumpulnya amalan hati, lisan, dan anggota badan. Nabi menyampaikan amalan-amalan ibadah seperti salat lima waktu adalah termasuk iman. Nabi saw. pernah ditanya, amalan apa yang paling utama? Nabi saw. menjawab, "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya." 
Apa Dalilnya bahwa Iman Bisa Bertambah dan Berkurang? 
Allah SWT berfirman, Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk." (Maryam: 78).  Dan, juga disebutkan dalam firman Allah surah Al-Fath: 4; Al-Kahfi: 13; Muhammad: 17; Al-Muddatsir: 31; At-Taubah: 124; Ali Imran: 173; dan Al-Ahzab: 22). 
Rasulullah saw. bersabda, "Seandainya keadaan kalian tetap seperti keadaan kalian saat bersamaku, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian." (Hadis Riwayat [HR] Imam Muslim dan Imam Ibnu Majah). 
Ini menunjukkan bahwa ketika para sahabat sedang dekat bersama Rasulullah saw., keadaan keimanan mereka meningkat, tetapi ketika tidak bersama, keadaan iman mereka tidak sebaik ketika bersama. 
Apa Dalilnya bahwa Orang-Orang yang Beriman Itu Mempunyai Keutamaan atau Kelebihan? 
Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada di dalam surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang kemudian, mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata, seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi dengan anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek, dan sloki berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga ini) yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. Mereka tidak mendengarkan di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam. dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu." (Al-Waqi'ah: 10--17). 
Dan, juga disebutkan dalam ayat ke-88-91 dalam surah yang sama. Firman Allah yang lain, "Lalu, di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan serta di antara mereka ada (pula) lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. (Fathir: 32). 
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah akan mengeluarkan dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman meskipun hanya seberat satu dinar, kemudian (Allah juga akan mengeluarkan) orang yang di dalam hatinya ada iman meskipun hanya seberat setengah dinar." (HR Imam Bukhari). 
Ada Berapakah Rukun Iman dan Apa Dalilnya?
Rukun iman itu ada enam.
1. Beriman kepada Allah.
2. Beriman kepada malaikat-malaikat-Nya.
3. Beriman kepada kitab-kitab-Nya.
4. Beriman kepada rasul-rasul-Nya.
5. Beriman kepada hari akhir.
6. Beriman kepada qada dan qadar (yang baik maupun yang buruk). 
Allah SWT berfirman, "Bukankah menghadapkan wajahnyamu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi." (Al-Baqarah: 177). 
"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran(qadar)." (Al-Qamar: 49). 
Rasulullah saw. bersabda ketika bertanya kepada Jibril a.s., "Beri tahukan kepadaku tentang iman!" Dia (Malaikat Jibril) berkata, "Agar kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada qadar-Nya yang baik dan buruk." (HR Bukhari dan Muslim). 
Ada Berapakah Tingkatan Orang Mukmin Itu?
Orang yang beriman disebut mukmin. Orang mukmin itu ada tiga tingkatan:
pertama, yaitu saabiquun bil khairaat (ialah mereka yang melaksanakan hal-hal yang telah diwajibkan dan melaksanakan yang disunahkan, serta meninggalkan hal-hal yang telah diharamkan dan hal-hah yang makruh. 
Kedua, muqtashiduun (ialah mereka yang baru mampu melaksanakan hal-hal yang wajib dan menjauhi hal-hal yang haram). 
Ketiga, zhaalimuun li 'anfusihim (ialah mereka yang amal salehnya masih bercampur dengan amal yang tidak baik, atau melaksanakan hal-hal yang wajib tetapi juga masih berbuat maksiat). 
Dengan demikian, iman yang sempurna ialah mempercayai benar-benar seluruh apa yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, mengakui kebenaran beliau dan disertai pengamalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar