Di antara kunci-kunci rizki adalah beribadah kepada Allah
sepenuhnya. Saya akan membahas masalah ini
–dengan memohon pertolongan kepada Allah– dari dua hal:
a. Makna beribadah kepada Allah sepenuhnya.
b. Dalil syar’i bahwa beribadah kepada Allah sepenuhnya
adalah di antara kunci-kunci rizki.
-------------
A. Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya.
-------------
Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimak-sud
beribadah sepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan
penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud
–wallahu a’lam– adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan
jasadnya, khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Esa, menghadirkan
(dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang
bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni
beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits:
"Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kami
melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka se-sungguhnya Dia melihatmu."
Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika
beribadah) jasad mereka berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid.
Menjelaskan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam :
"Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu". Al-Mulla Ali
Al-Qari berkata, "Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya
(berkonsentrasi) untuk beribadah kepada Tuhan-mu"
-------------
B. Dalil Syar’i Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya
Termasuk Kunci Rizki
-------------
Ada beberapa nash yang menunjukkan bahwa beribadah
sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki. Beberapa nash
tesebut di antaranya adalah:
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah
dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , dari Nabi Shallallaahu
alaihi wa Salam beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,
‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu
yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak
kalian lakukan, nis-caya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku
penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)’.
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam dalam hadits tersebut
menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya
sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah
kepadaNya sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah
mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan kekayaan serta
memenuhi kebutuhannya. Sedangkan dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua
tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai
kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap
membutuhkan kepada manusia.
Hadits riwayat imam Al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar
Radhiallaahu anhu ia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
"Tuhan kalian berkata, ‘Wahai anak Adam, beribadah-lah
kepadaKu sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi
kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam!, jangan jauhi Aku, sehingga Aku
penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tangamu dengan
kesibukan."[5]
Dalam hadits yang mulia ini, Nabi Shallallaahu alaihi wa
Salam yang mulia, yang berbicara berdasarkan wahyu mengabarkan tentang janji
Allah, yang tak satu pun lebih memenuhi janji daripadaNya, berupa dua jenis
pahala bagi orang yang benar-benar ber-ibadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu,
Allah pasti memenuhi hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rizki.
Sebagaimana Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam juga
memperingatkan akan ancaman Allah kepada orang yang menjauhiNya dengan dua
jenis siksa. Yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dengan kefakiran dan kedua
tangannya dengan kesibukan.
Dan semua mengetahui, siapa yang hatinya dikayakan oleh Yang
Maha Memberi kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan
selama-lamanya. Dan siapa yang kedua tangannya dipenuhi rizki oleh Yang Maha
Memberi rizki dan Maha Perkasa, niscaya ia tidak akan pernah pailit
selama-lamanya. Sebaliknya, siapa yang hatinya dipenuhi dengan kefakiran oleh
Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan, niscaya tak seorang pun mampu membuatnya
kaya. Dan siapa yang disibukkan oleh Yang Maha Perkasa dan Maha Memaksa,
niscaya tak seorangpun yang mampu memberinya waktu luang.
-------------
Hadits riwayat imam Al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar
Radhiallaahu anhu ia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: "Tuhan kalian berkata, ‘Wahai anak Adam, beribadah-lah
kepadaKu sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi
kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam!, jangan jauhi Aku, sehingga Aku
penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tangamu dengan
kesibukan."
-------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar