Ustadz, Mau nanya nih, saya suka lihat saudara sepupu saya
sering melihat tayangan ramalan bintang di atau di majalah remaja.
Pertanyaannya : apakah ramalan bintang itu ilmu yang boleh dipelajari atau
diharamkan islam?
-------------
Jawab:
-------------
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala
sayyidil mursalin, wa ba`du,
Hukum ramalan itu haram sebab mengandung unsur syirik di
dalamnya. Bahkan ada sebuah dalil yang menyebutkan bahwa saking haramnya,
hingga sekedar bertanya kepada peramal tanpa percaya pun sudah syirik.
Sehingga urusan ramalan bintang yang sumbernya adalah
mitologi yunani memang bukan masalah sepele. Sayangnya, ramalan syirik seperti
itu masih saja ada menghiasi majalah dan koran, bahkan sekarang sudah masuk ke
dunia yang lebih canggih seperti SMS dan internet. Kami yakin mereka
melakukannya bukan karena semata-mara percaya, melainkan hanya sekedar having
fun.
Hanya saja masalahnya, kalau ada keterangan yang menyebutkan
bahwa sekedar mendatangi peramal saja sudah dianggap syirik meski tidak
percaya, maka kasusnya sama saja. Sekedar membaca-baca dan bermain dengan
ramalan bintang itu sudah dianggap syirik.
Karena itu, janganlah membeli majalah, koran atau media
apapun yang ada ramalan bintangnya, sebab sedikit banyak kita punya andil atas
media yang syirik itu, sekecil apapun.
Ramalan zodiak itu sebenarnya bersumber dari mitos yunani
yang dahulu disuplai oleh syetan. Budaya yunani kuno itu menerima kabar dari
syaithan dengan jalan melihat letak bintang untuk menentukan atau mengetahui
peristiwa-peristiwa di bumi, seperti letak benda yang hilang, nasib seseorang,
perubahan musim, dan lain-lain. Inilah yang biasa disebut ilmu perbintangan
atau tanjim. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :
“ … Kemudian melemparkan benda itu kepada orang yang di
bawahnya sampai akhirnya kepada dukun atau tukang sihir. Terkadang setan itu
terkena panah bintang sebelum menyerahkan berita dan terkadang berhasil. Lalu
setan itu menambah berita itu dengan seratus kedustaan.” (HR. Bukhari dari Abi
Hurairah radliyallahu 'anhu)
Meskipun demikian, masih banyak orang yang mempercayai dan
mau mendatangi peramal atau astrolog atau para dukun, bukan saja dari kalangan
orang yang berpendidikan dan ekonomi rendahan bahkan dari orang-orang yang
berpendidikan dan berstatus sosial tinggi. Perbuatan orang yang mendatangi atau
yang didatangi dalam hal ini para dukun sama-sama mendapatkan dosa dan ancaman
keras dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berupa dosa syirik dan tidak
diterima shalatnya selama 40 malam.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa yang mendatangi dukun dan menanyakan tentang
sesuatu lalu membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya 40 malam.” (HR.
Muslim dari sebagian istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam)
Pada kesempatan lain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
juga mengancam mereka tergolong orang-orang yang ingkar (kufur) dengan apa yang
dibawa beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :
Barangsiapa yang mendatangi dukun (peramal) dan membenarkan
apa yang dikatakannya, sungguh ia telah ingkar (kufur) dengan apa yang dibawa
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. (HR. Abu Dawud)
Ancaman dalam hadits di atas berlaku untuk yang mendatangi
dan menanyakan, baik membenarkan atau tidak. (Syaikh Abdurrahman Alu Syaikh
1979)
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar