assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Betapa banyak
kaum muslimin yang mampu untuk menjalankan perintah Allah dengan baik, bisa menjalankan sunnah-sunnah
Nabi , mampu untuk menjauhkan dirinya dari zina, berkata dusta, minum khomer,
bahkan mampu untuk sholat malam setiap hari, senantiasa pusa senin kamis,
namun…..mereka tidak mampu menghindarkan dirinya dari ghibah. Bahkan walaupun
mereka telah tahu bahwasanya ghibah itu tercela dan merupakan dosa besar namun
tetap saja mereka tidak mampu menghindarkan diri mereka dari ghibah.
Rasulullah telah menjelaskan kita dalam Haditnya yang berbunyi:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ,أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدِ اْغْتَبْتَهُ, وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Dari Abu
Huroiroh, bahwsanya Rosulullah bersabda
: Tahukah kalian apakah ghibah itu? Sahabat menjawab : Allah dan Rosul-Nya yang
lebih mengetahui. Nabi berkata : “Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang
tidak disukai oleh saudaramu”, Nabi ditanya : Bagaimanakah pendapatmu jika
itu memang benar ada padanya ? Nabi menjawab : “Kalau memang sebenarnya begitu berarti
engkau telah mengghibahinya, tetapi jika apa yang kau sebutkan tidak benar maka
berarti engkau telah berdusta atasnya”.
Allah
benar-benar telah mencela penyakit ghibah ini dan telah menggambarkan orang
yang berbuat ghibah dengan gambaran yang sangat hina dan jijik. Berkata Syaikh
Nasir As-Sa’di : “Kemudian Allah U
menyebutkan suatu permisalan yang membuat (seseorang) lari dari gibah. Allah U
berfirman :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# cÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) (
wur (#qÝ¡¡¡pgrB wur =tGøót Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4
=Ïtär& óOà2ßtnr& br& @à2ù't zNóss9 ÏmÅzr& $\GøtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4
(#qà)¨?$#ur ©!$# 4
¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka,, karena sebagian
dari prasangka itu adalah dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah sebagian kalian mengghibahi (menggunjing) sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mat?,
pasti kalian membencinya. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah
Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih. (Al Hujurat ayat 12)
Allah telah menyamakan
mengghibahi saudara kita dengan memakan daging saudara saudara kita sendiri yang
telah menjadi bangkai yang hal ini sangat dibenci oleh jiwa-jiwa manusia dan
meruapakan sepuncak-puncaknya kebencian. Sebagaimana kita membenci memakan
dagingnya dalam keadaan hidup -apalagi dalam keadaan bangkai, tidak bernyawa-
maka seharusnya kita pun membenci untuk mengghibahi saudara kita. Memakan
bangkai hewan saja sangatlah menjijikkan
bagi kita, namun hal ini masih lebih baik daripada memakan daging saudara kita
sendiri.
Maka mari kita senantiasa menjaga diri kita terutama
lisan kita agar tidak menggibahi saudara-saudara kita. Karena perbuatan
tersebut adalah perbuatan dosa. Dan seburuk-buruk tempat kembali bagi pelaku
dosa dan maksiat adalah Neraka Jahannam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar